Kamis, 17 Agustus 2017

Kesalahan Memaknai Hadits Datangnya Khilafah !

Muslimedianews.com ~  Urgensi khilafah dalam ranah politik Islam sebagai simbol pemersatu kaum Muslimin dan lambang kejayaan umat Islam di masa silam memang benar. Para ulama telah memaparkan pentingnya khilafah serta segala hal yang terkait dengannya dalam kitab-kitab mereka. Tetapi lebih penting dari itu, harus dijelaskan pula bahwa khilafah bukan termasuk rukun iman dan bukan pula rukun Islam.

Hujjatul Islam al-Ghazali berkata: “Kajian tentang imamah (khilafah) bukan termasuk hal yang penting. Ia juga bukan termasuk bagian studi ilmu rasional, akan tetapi termasuk bagian dari ilmu fikih (ijtihad ulama). Kemudian masalah imamah berpotensi melahirkan sikap fanatik. Orang yang menghindar dari menyelami soal imamah lebih selamat dari pada yang menyelaminya, meskipun ia menyelaminya dengan benar, dan apalagi ketika salah dalam menyelaminya”. (al-Iqtishad fi al-I’tiqad, (Beirut: al-Hikmah, 1994), hal. 200, (edisi Muwaffaq Fauzi al-Jabr).

Fatwa al-Azhar juga menegaskan bahwa: 

Selasa, 15 Agustus 2017

“Kupluk Cak Nun” di Tanah Suci

Kupluk, kopyah atau peci alias songkok sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama. Selama ini orang memakai kupluk dengan berbagai alasan, namun kebanyakan ya karena sudah menjadi adat kebiasaan saja. Umumnya orang Indonesia pakai kupluk tebal berwarna hitam. Banyak orang Indonesia, terutama yang muslim nampak kurang percaya diri jika tidak pakai kupluk hitam. Kupluk warna hitam ini sangat dikenal di tanah suci Mekah, karena sudah menjadi identitas khas orang Indonesia, terutama sejak Bung Karno meneriakkan kebangkitan Negara-negara Asia Afrika di tahun 1955 hingga periode Ganefo pada tahun 1960-an. Bahkan di Mekah ada pohon yang dinamakan Sukarno.

Perihal Keselamatan Agama di Luar Islam

Mahbib, NU Online | Selasa, 18 Juli 2017 16:30
Oleh M. Kholid Syeirazi

Sebagaimana ditunjukkan Al-Qur’an dan Hadits, Islam dapat dipahami dalam dua pengertian, yaitu semua agama tauhid yang dibawa para nabi dan rasul, dan nama bagi agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an menunjukkan kesatuan umat manusia, anak cucu Adam, yang menyembah Allah (QS. al-Anbiya’/21: 92) dan terikat penjanjian primordial untuk mengesakan-Nya (QS. al-A’râf/7: 172). Manusia kemudian terpecah-belah dan Allah mengutus para nabi dan rasul untuk menegakkan agama tauhid (QS. al-Baqarah/2: 213).